Kamis, 26 November 2015

Sejarah Singkat Desa Sangakanhurip Kec. Sindang Kab. Kab. Majalengka



Desa Sangkanhurip merupakan Desa pemekaran dari Desa Garawastu. Resmi berdiri pada tanggal 28 Agustus 1984 berdasarkan Surat keputusan Bupati Majalengka Nomor 141/SK.14.14-Pem/1984.

Sangkanhurip berasal dari dua kata yaitu SANGKAN dan HURIP.

SANGKAN berasal dari nama seorang penyebar Agama Islam dari Kerjaan Cirebon yang bernama Kuwu Sangkan. Menurut keyakinan masyarakat, di Cibiru terdapat telapak (patilasan) Kuwu Sangkan. Beliau pernah singgah dan menetap sementara di Cibiru untuk menyebarkan Agama Islam kepada masyarakat Desa Garawastu dan sekitarnya yang pada waktu itu menganut Agama Hindu dan Budha serta kepercayaan lainnya.

          Sedangkan HURIP Berasal dari sebuah tempat yaitu “Cibiru”. Tempat tersebut ditengah-tengahnya mengalir sebuah Sungai Cihurip (Sihurip). Merupakan sebuah tempat yang disekitarnya ditumbuhi pepohonan besar dan rumpun bambu yang lebat serta didalamnya terdapat sebuah makam kramat yang konon cerita masyarakat, makam (kuburan) tersebut didalamnya tersimpan benda pusaka berupa batu merah delima dan wesi kuning. Lebih ketimur sedikit juga terdapat sebuah tempat kramat yang sama. Masyarakat menamai tempat tersebut dengan nama “Biru Leutik” (Biru Kecil).

          Pada masa pemerintahan Kuwu Abdul Fatah (1977) tempat tersebut pohon-pohonnya ditebang dan sungai-sungainya dibendung menjadi bendungan yang diberi nama Bendungan Cibiru, dan setelah berdiri Desa Sangkanhurip, tempat tersebut yang tadinya merupakan makam kramat tempat memuja kepada selain Allah “dihuripkan” dengan dibangun sebuah Mesjid yang diberi nama Mesjid Jamie Al-Hidayah yang merupakan Mesjid Desa, bendungannya diratakan menjadi Alun-alun Desa Sangkanhurip sekarang, sedangkan Biru Leutik-nya dibangun sebuah bangunan Balai Desa.

          Tetapi selain itu, riwayat asal-usulnya dua kata  diatas juga sejalan dengan arti Harfiah  dalam Bahasa Sunda yaitu SANGKAN yang berarti “Harapan” dan HURIP yang berarti “Hidup yang berkecukupan”. Jadi dengan berdirinya Desa Sangkanhurip berharap masyarakatnya bisa hidup sejahtera.




TAPAK TILAS PENGUASA PEMERINTAHAN DESA SANGKANHURIP

SEJAK BERDIRI



NAMA
JABATAN
TAHUN
Bapak Ahmad Suharna
PENGUASA TUNGGAL
1984 - 1985
Bapak Ahmad Suharna
KEPALA DESA
1985 – 1993
Bapak H. Mustofa
KEPALA DESA
1993 – 1994
Bapak H. Kosim
KEPALA DESA
1994 – 2002
Bapak Dedi
KUWU/KEPALA DESA
2002 – 2010
Bapak Nurcahya
PLH KEPALA DESA
2010 – 2011
Ibu Junah
KEPALA DESA
2011 -







Balai desa sangkanhurip

















Alun-alun Desa Sangkanhurip


















mesjid jamie Al-Hidayah Desa Sangkanhurip












Selasa, 17 November 2015

Diary TKJ SMK AL-AMIIN



           Pada waktu di SLTP kami mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah ke SMK favorit dan mengambil jurusan TKJ, layaknya seperti teman-teman kami, apa sih TKJ itu? Ada yang belum tau ya? Coba deh tanyain sama nenek kamu pasti dia tidak tahu.... Hehehehehe.
TKJ itu singkatan dari (taknik komputer jaringan) merupakan sebuah jurusan yang mempelajari tentang cara merakit komputer dan bersangkutan dengan ITe (Informasi Teknologi) pasti serukan duduk disekolah favorit dan bisa merasakan pengalaman yang tak terlupakan bukan?
Tapi keinginan tidak selalu sesuai dengan harapan kita, mungkin karena paktor X dan dengan alasan orang tua, keinginan itu harus kami kubur dalam-dalam karena orang tua kami sudah mendaftarkan kesekolah baru, yang mungkin karena harga/biayanya yang terjangkau.
Hatipun terasa sangat kecewa dan rasanya semangat itu hilang seketika, dan rasanya ingin mengambil jurusan TKJ itu seakan-akan hilang dari benak kami,tidak ada lagi rasa semangat hilang begitu saja
Apa yang terlintas di benak kamu ketika mendengar tentang sekolah baru?
Pasti identik dengan teman baru,suasana baru,dan pastinya teman baru bukan? Tapi itu semua tidak bagi kami,karna tidak ada suasana baru,teman baru,yg baru itu hanya bangunannya,karna baru di bangun,ya itulah SMK al-amiin yg baru di bangun di desa sangkanhurip atau berdiri sekitar tahun 2013,yaitu tetangganya MTs AL-AMIIN atau satu komplek sekaligus satu yayasan.
Saya merasa tidak ada yang berbeda suasananya,kami merasa bosan dengan suasananya karena kami alumni MTs AL-AMIIN, kami sudah 3 tahun di AL-AMIIN, terusa harus ditambah lagi 3 tahun, gimana tidak bosan coba? Tapi mau gimana lagi tidak ada pilihan lain, jalanin ajalah dengan penuh kesabaran. Tapi kami tetap bersyukur karena kami masih bisa mersakan pendidikan sekolah di SMK, meskipun masih dikategorikan sekolah baru dan biasa. Apakah sekolah favorit dapat menjamin seseorang menjadi sukses? Tapi kami sadar bahwa itu semua tidak dapat menjamin, yang menjadikan sukses itu tergantung diri sendiri dan kerja keras, kesungguhan kita dalam belajar, itulah yang kami jadikan sebagai motivasi.
Lalu pas pertama MOPD (masa orientasi peserta didik) guru pun memberi dua pilihan Jurusan, yaitu TKR (teknik kendaraan ringan) dan TKJ (teknik komputer dan jaringan), langsung saja kami mengambil jurusan TKJ, karena dari awal kami ingin masuk kejurusan itu, dan semangat saya kembali tinggi dan penuh harapan untuk balajar, komputer lebih dalam lagi.
Lalu pas hari kedua masuk dan mulai belajar, kami meras bingung dan ada yang kurang, “loh kenapa nggk komputer satu pun di ruangan LAB. Lalu kami bertanya pada kepala sekolah “pak kenapa kok di ruangan LAB tidak ada komputer satu pun?” lalu kepala sekolah menjawab “sekarang mah belajar dengan apa adanya,di karenakan komputernya belum ada.”Kami merasa sedikit kecewa, ya mungkin karena sekolah baru jadi, sarana prasarananya belum memadai. 1 bulan berlalu, terdengar suara trakson mobil “Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit”......... Mobil bak hitam pun berhenti. Ternyata mobil itu membawa 11 unit komputer, senyum dan rasa semangat menyambut degan penuh kegembiraan.
          Keesokan harinya kami praktek bersama, pas lagi asyik-asyiknya, suasana pun menjadi ramai, “Loh kok kenapa komputernya mati?” ternyata daya listriknya tidak kuat jadi yang bisa dinyalakan hanya sekitar dua sampai tiga komputer saja, lalu kami anak TKJ mengusukan kepada kepala sekolah agar menambah daya listriknya, supaya daya listriknya mampu menyalakan komputer banyak. Sekitar hampir dua sampai tiga bulan kami menunggu akhirnya daya listriknya ditambah kami pun bersorak gembira dengan penuh semangat, tetepi di balik kegembiraan itu masalah kembali datang sekitar 2 – 3 minggu kami seperti anak ayam kehilangan induknya kami seakan terlantar karena guru kami sering tidak masuk karena kemungkinan sibuk atau ada keperluan yang lain, dan keesokan harinya kami mendapat kabar bahwa guru kami mendapat musibah kecelakaan, dan kami semua baru menyadarinya. Lalu perwakilan dari anak TKJ menengoknya, jadi sekitar kurang lebih 1 bulan tidak bisa mengajar ke sekolah seperti biasanya. Akhirnya kepala sekolah mengenalkan kami kepada seseorang “katanya sih guru pengganti sementara”.
Hari pertama guru pengganti sementara itu masuk, rasanya ingin segera keluar dari ruangan kelas “tidak ada praktek, tidak ada materi, yang ada malah sibuk dengan gadgetnya”. Hingga beberapa pertemuan selanjutnya tidak ada perubahan masih sama seperti hari pertama, kami pun merasa kecewa yang kesekian kalinya karena pada dasarnya kami semua butuh bimbingan dan pengajaran karena kami masih awam tentang komputer. Lalu keesokan harinya datang lagi seseorang dengan membawa tas hitam besar, “kita semua bertanya-tanya” lalu tidak lama kemudian kepala sekolah masuk keruangan kelas kita dan mengenalkan seseorang itu.
“Baik bapak akan mengenalkan kepada kalian, dia adalah utusan untuk mengajar kalian di jurusan TKJ, karena bapak yang kemarin merasa tidak sanggup mengajar kalian mungkin karena faktor pengetahuan dan kurang begitu menguasainya”. Kami pun merasa heran dan terdiam!
Akhirnya kami pun kembali menaruh rasa harapan yang begitu mendalam untuk bisa mengajar dan membimbing kami mengenai ITe (informasi dan teknologi). Lalu keesokan harinya guru yang kemarin diperkenalkan itu masuk, akhirnya dia dapat mengerti akan keadaan dan kemauan kami, akhirnya yang kami tidak tahu menjadi tahu. Lalu pada pertemuan selanjutnya guru kami yang sekitar kurang lebih 1 bulan tidak masuk karena sakit akhirnya sudah sehat dan dapat kembali mengajar kami. Lalu ia meminta maaf kepada kami “maaf ya kurang lebih 1 bulan bapak tidak bisa datang  ke sekolah dan membimbing kalian di karenakan sakit”.
Keceriaan, senyuman, kegembiraan dan rasa semangat dalam diri kami kembali membara. Lalu kepala sekolah memutuskan bahwa guru TKJ itu menjadi dua guru yang mengajar dan membimbing kami, hati kami pun semakin semangat dalam belajar, yang tadinya awam sekali tentang ITe khususnya dalam komputer, sekarang sudah sedikit mengenali diantaranya tentang menserpis komputer, menginstal komputer, dan tentang komponen hardware komputer.
Inilah dokumentasi kami waktu kegiatan praktek










Kami pun merasa bangga kepada guru kami yang telah banyak mengajarkan ilmu dan telah membimbing kami dengan baik, semua permasalahan dari awal hingga akhir merupakan pelajaran yang sangat luarbiasa bagi kami. Dan kami merasa bangga sekali bisa bersekolah di SMK AL-AMIIN, meskipun sekolah yang di kategorikan biasa tapi sangat luarbiasa tentang pengalamannya.
Terimakasih kepada guru kami terutama guru TKJ yang telah mengajar dan membimbing kami sehingga kami bisa seperti sekarang kami bangga berada di SMK AL-AMIIN dan menjadi anak TKJ.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan cerita ini. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca agar tulisan dan ide bisa kami sempurnakan, mohon maaf apabila ada tulisan atau kata-kata yang tidak berkenan di hati anda dan kami tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun di dalam cerita ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran terutama bagi kami penulis.



Anak TKJ SMK AL-AMIIN angkatan 2013-2016